Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Implementasi Bimbingan dan Konseling Dalam Kurikulum Merdeka


Buku panduan Implementasi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka untuk jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah adalah pedoman pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah yang telah disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka.

Panduan Implementasi Bimbingan dan Konseling ini dikeluarkan langsung oleh Kemdikbudristekdikti melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Assesmen Pendidikan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun 2022.

Panduan ini memuat tentang  Filosofi dan Prinsip Dasar Bimbingan dan Konseling
dalam Transformasi Kurikulum Merdeka, Strategi Implementasi Layanan Bimbingan dan
Konseling, serta Strategi Kerja Sama Keluarga dan Mitra.


Sasaran Pengguna

  1. Panduan Bimbingan dan Konseling disusun sebagai sumber inspirasi  bagi satuan pendidikan, baik Guru BK maupun kepala sekolah dan pendidik lainnya, dalam melakukan bimbingan dan konseling bagi peserta didik
  2. Bagi kepala satuan pendidikan, panduan ini menjadi acuan untuk  fungsi pemimpin pembelajaran (instructional leader) yakni mendampingi agar proses pembelajaran berjalan dengan optimal, termasuk di dalamnya memberikan layanan bimbingan dan konseling bagi para peserta didik
  3. Bagi Guru BK, panduan ini menjadi referensi dalam memberikan layanan, termasuk dalam mengkoordinasikan layanan yang diberikan oleh pendidik, orang tua, atau tenaga ahli yang dilibatkan
  4. Bagi  pendidik secara umum, panduan ini menjadi  referensi dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling bagi para peserta didik
  5. Bagi pengawas, panduan ini menjadi referensi untuk  membantu proses pendampingan satuan pendidikan. Pengawas bersama kepala satuan pendidikan perlu mendiskusikan dan merefleksikan keseluruhan proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Selain peran di atas, panduan ini juga dapat dijadikan sebagai referensi bagi mitra satuan pendidikan atau komunitas belajar dalam mendukung layanan bimbingan dan konseling.

Sebagai bagian dari panduan pelaksanaan Kurikulum Merdeka, dokumen ini perlu digunakan bersama dokumen lainnya, antara lain:
  • Regulasi tentang Kurikulum Merdeka
  • Panduan Pembelajaran dan Asesmen
  • Panduan Kurikulum Operasional Sekolah
  • Panduan pengembangan Projek Profil Pelajar Pancasila.

Filosofi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka

Konsep Kurikulum Merdeka sebagai transformasi kebijakan Merdeka Belajar mengedepankan pendekatan yang berpusat pada minat, bakat, dan kemampuan peserta didik dalam pembelajarannya.  Di tingkat satuan pendidikan, bimbingan dan konseling diharapkan dapat mengakomodasi peserta didik untuk  mampu memahami dan menerima diri sendiri dan  lingkungannya, mengembangkan potensi, merencanakan masa depan, dan menyelesaikan permasalahan, untuk mencapai kemandirian dan kemaslahatan peserta didik.

Kurikulum Merdeka yang bersifat fleksibel didasarkan pada pemikiran Ki Hajar Dewantara,
yakni bahwa maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan rakyat (Ki Hadjar Dewantara, 1928). Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan memiliki keleluasaan dalam menyesuaikan kurikulum dengan keragaman dan kebutuhannya.

Dengan kemerdekaan yang telah diberikan untuk mengelola manajemennya, satuan pendidikan berkewajiban untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pendidikan nasional. Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan profil pelajar Pancasila sebagai bagian dari pendidikan dan penguatan karakter peserta didik. Profil pelajar Pancasila ini merupakan dasar bagi satuan pendidikan
untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling.


Hal ini sejalan dengan filosofi pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara, bahwa sebagai orang dewasa, pendidik, baik Guru BK dan guru lain, harus menjadi teladan bagi peserta didik (ing ngarsa sung tuladha); bersama-sama dengan peserta didik sebagai sahabat untuk membangun karsa ing madya mangun karsa; menginspirasi, menguatkan motivasi, serta memfasilitasi setiap peserta didik untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal (perkembangan cipta, rasa, dan karsa). Selain itu, bimbingan dan konseling berperan sebagai penyambung suara peserta didik tut wuri handayani.

Informasi selengkapnya mengenai panduan implementasi BK dalam Kurikulum Merdeka untuk pendidikan dasar dan menengah silahkan baca atau dowload melalui link berikut ini.

Post a Comment for "Implementasi Bimbingan dan Konseling Dalam Kurikulum Merdeka"