Implementasi Bimbingan dan Konseling Dalam Kurikulum Merdeka
Sosialisasi Kurikulum Merdeka akhir-akhir ini masif dilakukan melalui dunia maya seperti Webinar, berbeda ketika Kemdikbud mensosialisasikan Kurikulum 2012 (K-13) yang dilakukan secara offline melalui Workshop.
Ada beberapa kemungkinan kenapa dilakukan secara online, diantaranya adalah dana untuk sosialisasi Kurikulum Merdeka tidak ada. Selain itu mungkin para guru dianggap telah terbiasa mengikuti Webinar karena selama pandemi Covid 19 kemarin banyak kegiatan secara daring.
Intinya sekarang guru dituntut mempelajari Kurikulum Merdeka secara mandiri hingga tahun ajaran baru 2022/ 2023 Sekolah siap menggunakan Kurikulum Merdeka.
Semua mata pelajaran yang ada di Sekolah wajib menggunakan kurikulum tersebut, tak terkecuali Bimbingan dan Konseling. Bagi rekan-rekan konselor, berikut ini ada Panduan Implementasi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka.
Optimalisasi Peran Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka
Setiap Sekolah memiliki keunikan tersendiri yang dapat mempengaruhi kondisi sekolah. Berikut ini alternatif menjalankan peran Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka di Sekolah yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan masing-masing Sekolah,
1. Guru Mata Pelajaran dan Tenaga Pendidik dapat berkolaborasi dan bekerjasama menjalankan peran Bimbingan dan Konseling dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik (student wellbeing) dan memfasilitasi perkembangan peserta didik.
2. Layanan Bimbingan dan Konseling mudah dilakukan dengan fasilitas dan sarana yang ada (Melakukan konseling di ruang kelas, taman sekolah, dan ruang lainnya yang tersedia di sekolah).
3. Intrumen asesmen peserta didik bisa dibuat sederhana dan memanfaatkan situs daring gratis. Pemberian asesmen dapat dilakukan berkolaborasi dengan guru mata pelajaran dan tenaga pendidik.
Dalam implementasinya di kurikulum merdeka, peran layanan bimbingan dan konseling dalam memfasilitasi potensi peserta didik diharapkan bukan merupakan peran guru BK saja. Namun juga dapat dilakukan oleh Guru Mata pelajaran/Tenaga Pendidik. Maka perlu adanya kerjasama antara guru BK dengan Guru Mata Pelajaran/Tenaga Pendidik.
Contoh Implementasi Bimbingan dan Konseling Dalam Kurikulum Merdeka
Contoh implementasi layanan Bimbingan dan Konseling bidang layanan pribadi dalam kurikulum merdeka. Layanan dilakukan untuk membantu peserta didik mencapai perkembangan pribadinya secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Mengenali peserta didik dan memberi perhatian. Bisa dengan cara, berkomunikasi berempati, dan bersikap terbuka. Memberikan layanan pada peserta didik yang memiliki masalah perlu ditangani secara khusus. Dengan cara melakukan identifikasi mendalam, memberi treatment, dan mengevaluasi
Mendengan aktif dan hadir sepenuhnya saat peserta didik berbicara. Mendengar aktif membantu kita dalam memberikan tanggapan yang tepat.
Mengajak diskusi peserta didik untuk membantu memahami potensi diri dan memahami kelebihan serta kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis.
Memberikan dukungan kepada peserta didik dalam mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Informasi selengkapnya silahkan download dan baca panduan Implementasi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka melalui link berikut ini.
Post a Comment for "Implementasi Bimbingan dan Konseling Dalam Kurikulum Merdeka"