Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pentingnya Pemberian Ice Breaking Dalam Bimbingan Klasikal


Bimbingan klasikal adalah pemberian layanan secara langsung atau tatap muka dengan para peserta didik di dalam kelas. Pada umumnya penyampaian layanan menggunakan metode ceramah atau ekspositori.

Supaya peserta didik tidak jenuh, konselor harus bisa menyampaikan layanan semenarik mungkin. Perpaduan penggunaan media bimbingan dan konseling dapat meningkatkan semangat peserta didik untuk mengikuti pelajaran bimbingan dan konseling.

Pada awal dimulainya pemberian layanan klasikal sebaiknya guru bimbingan dan konseling jangan langsung ke materi layanan. Pemberian topik netral seperti ice breaking diperlukan pada awal pemberian layanan.

Tujuannya supaya peserta didik tidak tegang, tidak sepaneng, dan lebih enjoy dengan adanya ice breaking. Berikan ice breaking selama 5 hingga 10 menit di awal, topik atau temanya bebas namun kalau bisa lebih ke motivasi atau yang berkaitan dengan kejadiaan saat ini.


Pengertian Ice Breaking

Ice Breaking adalah sebuah kegiatan untuk memecah kebuntuan dan pencairan suasana. Biasanya digunakan agar suasana lebih rileks dan tidak kaku. Jika peserta merasa rileks, materi yang disampaikan pun akan lebih mudah masuk dan dimengerti oleh peserta. Biasanya ice breaking digunakan sebelum kegiatan pemberian layanan klasikal.

Dalam arti yang lebih luas pemberian ice breaking juga bisa dilakukan pada acara outbount, kegiatan organisasi, meeting, seminar, dan lain  sebagainya.


Metode Pemberian Ice Breaking

Banyak sekali metode pemberian ice breaking yang bisa dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling seperti memutar video pendek, permainan, memecahkan persoalan praktis secara bersama-sama, melatih otak kiri dan kanan, serta masih banyak yang lainnya.

Post a Comment for "Pentingnya Pemberian Ice Breaking Dalam Bimbingan Klasikal"