Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pembelajaran Jarak Jauh Sulit Diterapkan di SMK

Kelemahan Pembelajaran Daring

Pembelajaran jarak jauh merupakan alternatif dari pembelajaran di kelas dimana pembelajaran ini mulai diterapkan pada masa Covid 19. Pemerintah memetakan persebaran virus Corona ke dalam beberapa bagian seperti zona hijau yang menerapkan pembelajaran di kelas, zona merah dan kuning yang menerapkan daring.

Menurut praktisi pendidikan yang tidak pernah mengalami langsung sebagai pendidik, pembelajaran jarak jauh ini sulit diterapkan di sekolah SMK. Mestinya usia SMK pada megang hape dan terbiasa menggunakan media sosial maupun membuka aplikasi daring namun faktanya di sekolah yang inputnya rendah siswanya enggak membukanya.

Percuma menggunakan platform pembelajaran bagus, ujung-ujungnya tidak dibuka. Dicoba menggunakan WhatsApp saja, yang antusias mengerjakan tugas cuma 2 %. Saya sebagai guru BK juga mencoba memberikan bimbingan dari blog, yang membaca cuma 5 %.

Menurut pengamatan Saya keterlibatan orang tua di sini sangat penting, paling tidak sekolah harus mengundang orang tua/ wali untuk memberikan sosialisasi pembelajaran jarak jauh. Kurikulum harus membuat jadwal daring seperti pembelajaran sebenarnya dan di informasikan ke orang tua.

Harapannya orang tua dapat mengingatkan atau mengawasi anaknya kapan waktunya daring. Berkaca pada pengalaman sebelumnya ketika diberikan materi banyak yang di luar rumah. Mereka ada yang ngopi, bermain, dan bahkan diajak orang tuanya berkebun.

Pembelajaran jarak jauh akan sangat efektif dengan adanya keterlibatan orang tua sepeti pada masa TK, SD, hingga SMP. Menginjak SMA dan SMK mulai susah dikontrol. Dalam hal ini metodenya tidak salah, namun tidak efektif kalau tanpa keterlibatan orang tua.

Penulis: Varizal A, Alumi Program SM-3T

Post a Comment for "Pembelajaran Jarak Jauh Sulit Diterapkan di SMK"