Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ketidak Terbukaan Orang Tua Menentukan Berhasil Tidaknya Konseling


Orang Tua atau Wali Murid menentukan berhasil tidaknya proses konseling. Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling, konselor dapat menggali informasi siswa dari keluarganya yaitu bapak/ ibu/ wali murid.

Pengalaman bertemu ribuan wali murid ternyata ada yang tidak terbuka, niat konselor baik namun yang didapatkan ketidak terbukaan. Memang betul orang tua wajib melindungi anaknya, namun kalau sudah menyimpang wajib mengingatkan.

Misalnya konselor mengajak kerjasama dengan orang tua untuk sama-sama memantau anaknya berangkat sekolah atau tidak. Meskipun tidak masuk sekolah tanpa sakit, terkadang ada orang tua yang membelanya.

Tidak sakit dikatakan sakit, mungkin tujuannya supaya Alpa (tanpa keterangan) jumlahnya minim sehingga melindungi dengan mengatakan sakit. Kalau sakit sih nggak apa-apa, jangan sehat dikatakan sakit.

Pernah suatu hari ada orang tua yang mengizinkan anaknya tidak masuk sekolah karena sakit, kemudian ibu tersebut menghubungi Saya. Sekolah juga perlu bukti bahwa anak tersebut sakit sehingga Saya minta surat keterangan dokter.

Uniknya lagi, ibu tersebut bilang kalau sekarang dokter tidak boleh memberikan surat izin istirahat untuk siswa. Lho-lho dokter mana nih? kalau sehat ya nggak mungkin dikasih surat sama dokter.

Melihat fenomena seperti ini sebenarnya miris, tujuan kita selaku konselor kan membantu si anak tersebut supaya berubah lebih baik... eh malah dilindungi ibuknya.

Mungkin teman-teman konselor mempunyai cerita/ pengalaman lain? silahkan share di sini.

Baca: Masalah Umum Yang Sering Dialami Guru BK

Post a Comment for "Ketidak Terbukaan Orang Tua Menentukan Berhasil Tidaknya Konseling"