Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Masalah Umum Yang Sering Dialami Guru BK

Menjadi guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah bukan perkara gampang, selain membimbingan dan memberikan konseling kepada para peserta didik pasalnya sering ada masalah sama orang tua, rekan guru, dan kepala sekolah.

Melalui tulisan ini Saya akan berbagi pengalaman untuk Anda sesama rekan konselor selama mengajar di sekolah. Mungkin pengalaman yang bapak/ ibu dapatkan berbeda dengan yang diceritakan ini boleh kok sharing di kolom komentar.

Saya juga mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, sebelum itu di SMP dan mengikuti program guru daerah terpencil (SM3T). Baiklah berikut ini masalah yang sering dialami guru BK di sekolah, selengkapnya simak penjelasannya sampai habis.

Masalah Umum Yang Sering Dialami Guru BK


1. Guru

Entah kenapa masih banyak rekan guru yang iri dengan kerjaannya BK, apalagi ketika kepala sekolah tidak memberikan jam. Pandangan merekan, guru BK itu paling nyantai karena hanya memberikan bimbingan dan konseling di sekolah.

Guru seperti itu memang tidak ingin tahu kerja BK itu seperti apa. Seperti yang rekan-rekan alami bahwa ada beberapa pekerjaan yang harus segera selesai seperti analisis angket kebutuhan, merekap data peserta didik, kunjungan rumah, dan masih banyak yang lainnya.

Belum lagi dengan ketuntasan dalam menangani masalah, bagi guru yang belum paham mau tidak mau masalah peserta didik harus selesai. Kadang saking tidak sabarnya malah membuat semangat peserta didik jadi down misalnya "daripada nggak masuk mendingan keluar saja".

Pernah suatu ketika membujuk peserta didik yang tidak mau sekolah untuk ikut ujian kenaikan kelas. Dari BK sudah mati-matian memberikan konseling kepada peserta didik dan Saya suruh menemui gurunya langsung untuk ikut ujian susulan.

Sesampainya di sekolah bukannya jadi ujian, peserta didik tersebut dimarahin habis-habisan dan disuruh pulang. Perlu diketahui karakter siswa itu berbeda-beda, ada yang mau diajak keras, mudah down, dan mudah jengkel.

Sepertinya masih banyak guru yang belum paham karakter peserta didik, dan hanya menuntut untuk disiplin tanpa memahami masalahnya.

Kepala Sekolah

Masalah guru BK dengan kepala sekolah biasanya berhubungan dengan pengambilan keputusan dari kebijakan yang telah diterapkannya. Saya masih melihat ada kepala sekolah yang memberi sanksi kepada guru BK karena peserta didik banyak yang tidak naik kelas.

Alasan kenapa tidak naik kelas karena tidak mau memberikan ujian susulan dan nilai sehingga ada salah satu mata pelajaran yang nilainya dibawah KKM. Rekan guru BK sudah berusaha mengajak peserta didik tersebut untuk ikut ujian, namun gurunya tidak mau.

Kepala sekolah tersebut menilai bahwa guru BKnya gagal sehingga kena sanksi penurunan jam BK dengan mengurangi jumlah anak asuhnya. Kalau statusnya PNS mungkin gak jadi soal, lha ini GTT sehingga pendapatannya berkurang.

Berhasil dan tidaknya membimbing peserta didik tidak lepas dari dukungan orang tua, guru, dan kepala sekolah... bukan pada guru BKnya saja.

Orangtua/ Wali

Guru BK membimbingan dan memberikan konseling kepada peserta didik tujuannya hanya satu yaitu supaya dapat berkembang lebih baik lagi namun ketika melakukan komunikasi baik itu lewat telepon dan kunjungan rumah masih ada orang tua yang menutupi anak-anaknya.

Menutup-nutupinya dengan membela semua permasalahan anaknya, kalau tidak mau terus terang maka guru BK kesulitan mengumpulkan data tentang anaknya sehingga permasalahan tidak cepat selesai.

Post a Comment for "Masalah Umum Yang Sering Dialami Guru BK"