Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kontroversi Wacana Datangkan Guru Import


Akhir-akhir ini lagi viral pemberitaan rencana mendatangkan guru import untuk mengajar di Indonesia, kalau hal itu sampai terjadi pasti pengambil kebijakan tidak pernah mau melihat ke bawah bahwa di negeri sendiri persebaran guru masih belum merarat.

Jangan sampai data yang digunakan untuk mengambil guru dari luar negeri tersebut untuk menutupi kekurangan guru. Alumni S1 Kependidikan yang belum mengajar juga banyak dan kenapa pemerintah tidak memanfaatkannya.

Guru import ini memunculkan kontroversi antar guru di Indonesia terutama mereka yang belum PNS. Dengan adanya guru import maka tidak menutup kemungkinan kesempatan mereka untuk mengajar tidak ada.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani berencana akan mengundang guru dari luar negeri untuk menjadi tenaga pengajar di Indonesia.

Dalam Musyarawah Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas, di Jakarta Puan mengatakan saat ini Indonesia sudah bekerja sama dengan beberapa negara untuk mengundang para pengajar, salah satunya dari Jerman.

"Kami ajak guru dari luar negeri untuk mengajari ilmu-ilmu yang dibutuhkan di Indonesia," kata Puan yang dikutip dari Tirto. Pernyataan itu menuai kontroversi karena guru dari luar negeri itu dianggap menggantikan peran guru mengajar di kelas.

Wacana ini menuai kritik dari beberapa organisasi profesi guru. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Unifah Rasidi, mengatakan tegas menolak impor guru. Menurutnya, ini bisa mengancam nasionalisme dan menganggu rasa keadilan guru honorer.

"Import guru mengancam kesatuan, nasionalisme, dan perbedaan budaya. Lebih baik angkat para guru honorer ini dan melatih profesionalisme mereka serta meningkatkan kesejahteraan mereka,” ucap Unifah yang dikutip dari Republika.

Post a Comment for "Kontroversi Wacana Datangkan Guru Import"