Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal 17 Teknik Dasar Komunikasi Dalam Konseling

Teknik Dasar Komunikasi Dalam Konseling

Konseling merupakan suatu proses komunikasi antara konselor dan konseli. Sebagai suatu proses komunikasi, konseling melibatkan ketrampilan konselor dalam menangkap atau merespon pernyataan konseli dan mengkomunikasikannya kembali kepada konseli tersebut.

Dalam berkomunikasi dengan konseli, konselor seharusnya menggunakan respon-respon yang fasilitatif bagi pencapaian tujuan konseling. Secara umum respon-respon tersebut dapat dikelompokan kedalam berbagai teknik dasar komunikasi konseling antara lain:

1. Attending (perhatian)

Attending adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan perhatian kepada konseli agar konseli merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif sehingga konseli bebas mengekspresikan/ mengungkapkan tentang apa saja yang ada dalam pikiran, perasaan ataupun tingkah lakunya.

Contohnya posisi badan termasuk gerak isyrat dan ekspresi muka serta kontak mata.

2. Opening (pembukaan) 

Opening adalah ketrampilan/ teknik untuk membuka / memulai komunikasi dan hubungan konseling.

Contohnya menyambut kehadiran konseli dan membicarakan topik netral seperti menjwab salam, mempersilakan duduk dll.

3. Acceptance (penerimaan)

Acceptance (penerimaan) adalah teknik yang digunakan konselor untuk menunjukan minat dan pemahaman terhadap hal-hal yang dikemukakan konseli.

Contohnya anggukan kepala dll.

4 Rertatement (pengulangan) 

Restatement adalah teknik yang digunakan konselor untuk mengulang/ menyatakan kembali pernyataan konseli (sebagian atau seluruhnya) yang dianggap penting.

5. Reflection of fefling (pemantulan perasaan)

Reflection of fefling (pemantulan perasaan) adalah teknik yang digunakan konselor untuk memantulkan perasaan/ sikap yang terkandung dibalik pernyataan konseli.

6. Clafication (klarifikasi)

Clafication (klarifikasi) adalah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan kembali isi pernyataan konseli dengan menggunakan kata-kata baru dan segar.

Contohnya pada intinya, pada dasarnya dll.

7. Paraprahing

Paraprashing adalah kata-kata konselor untuk menyatakan kembali esensi dari ucapan-ucapan konseli. Contohnya "ya", "benar/ betul" secara spontan dari konseli.

8. Structuring (pembatasan)

Structuring (pembatasan) adalah teknik yang digunakan konselor untuk memberikan batas-batas/ pembatasan agar proses konseling berjalan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dalam konseling.

9. Lead (pengarahan)

Lead ( pengarahan ) adalah teknik/ ketrampilan yang digunakan konselor untuk mengarahkan pembicaraan konseli dari suatu hal ke hal yang lain secara langsung ketrampilan ini sering pula disebut ketrampilan bertanya.

10. Silence (diam)

Silence adalah suasana hening, tidak ada interaksi verbal antara konselor dank lien dalam proses konseling.

11. Reassurance (penguatan/ dukungan)

Reassurance adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan oleh konselor untuk memberikan dukungan/ penguatan terhadap pernyataan positif konseli agar ia menjadi lebih yakin dan percaya diri.

12. Rejection (penolakan)

Rejection adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan konselor unutuk melarang konseli melakukan rencana yang akan membahayakan/ merugikan dirinya atau orang lain.

13. Advice (saran/ nasehat)

Advice adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan konselor untuk memberikan nasehat atau saran bagi konseli agar dia lebih jelas mengenai apa yang akan dikerjakan.

14. Summary (ringkasan/ kesimpulan)

Summary adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan konselor untuk menyimpulkan atau ringkasan mengenai apa yang telah dikemukakan konseli pada proses komunikasi konseling.

15. Konfrontasi (pertentangan)

Konfrontasi ketrampilan/ teknik yang digunakan oleh konselor untuk menunjukan adanya kesenjangan, diskrepansi atau inkronguensi dalam diri konseli kemudian konselor mengumpanbalikan kepada konseli.

16. Interprestasi (penafsiran)

Interprestasi adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan oleh konselor dimana atau karena tingkah laku konseli ditafsirkan/ diduga dan dimengerti dengan dikomunikasikan pada konseli. Selain itu didalam interpretasi konselor menggali dan makna yang terdapat dibelakang kata-kata konseli atau dibelakang perbuatan/ tindakannya yang telah diceritakannya. Bertujuan membantu konseli lebih memahami didiri sendiri bila mana konseli bersedia mempertimbangkannya dengan pikiran terbuka.

17. Termination (pengakhiran)

Termination  adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan konselor untuk mengakhiri komunikasi berikutnya maupun mengakhiri karena komunikasi konseling betul-betul telah "berakhir".

Download 17 Teknik Dasar Komunikasi Dalam Konseling

Post a Comment for "Mengenal 17 Teknik Dasar Komunikasi Dalam Konseling"