Teknik Ekspositori Dalam Bimbingan Kelompok

Teknik ekspositori adalah salah satu teknik yang digunakan untuk menyampaikan materi bimbingan dengan memberikan informasi atau penjelasan kepada sekelompok konseli. Penyampaian informasi tersebut dapat diberikan secara tertulis maupun secara lisan.Ekspositori secara lisan biasa juga disebut dengan teknik ceramah.
A. Teknik Ekspositori Lisan (Ceramah)
Teknik ekspositori secara lisan atau teknik ceramah merupakan prosedur pemberian layanan bimbingan dengan cara menyampaikan informasi atau penjelasan secara lisan. Ceramah dapat diberikan dalam latarkelompok kecil, klasikal maupun kelompok yang lebih besar lagi, misal pertemuan di aula yang dapat menampung siswa dalam jumlah cukup banyak.Teknik ini tepat digunakan untuk menyampaikan materi yang berupa konsep, fakta maupun generalisasi.Tujuan yang dapat dicapai melalui teknik espositori lebih pada tujuan yang mengarah pada aspek kognitif daripada afektif maupun motorik.
Prosedur Pelaksanaan Layanan dengan Teknik Ekspositori (Ceramah)
Dalam memberikan layanan bimbingan dengan teknik ekspositori, mengikuti prosedur sebagai berikut:1. Perencanaan
Merupakan tahap persiapan yang dilakukan konselor sebelum memberikan layanan dengan ceramah. Hasil dari kegiatan persiapan ini diwujudkan dalam bentuk RPLBK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling).
Aktivitas konselor dalam perencanakan meliputi:
- Mengenali kebutuhan konseli
- Merumuskan kompetensi atau tujuan bimbingan
- Mengembangkan materi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan. Materi dapat berupa konsep, fakta maupun generalisasi, disusun secara sistimatis sesuai dengan tujuan
- Merencanakan strategi atau prosedur pelaksanaan, langkah-demi langkah direncanakan, sehingga tercermin kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan oleh konselor. Dalam menyusun strategi, perlu pula diperhatikan variasi teknik lain sebagai upaya mereduksi kelemahan teknik ceramah
- Merencanakan media atau alat bantu yang akan digunakan
- Serta merencanakan kegiatan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan layanan.
2. Pelaksanaan
Setelah persiapan sudah matang dalam bentuk RPLBK, sesuai dengan jadual yang telah direncanakan, maka layanan dengan teknik ceramah dilaksanakan.
Prosedur pelaksanaan sebagai berikut:
- Tahap awal atau orientasi, disebut juga sebagai pembukaan,merupakan tahap di mana konselor/ pembimbing membuka atau memulai kegiatan pelayanan. Aktivitas konselor pembimbing pada tahap ini antara lain memberi salam pembuka, membina hubungan dengan lebih hangat dan akrab, memberi motivasi, menyampaikan topik, tujuan dan kegiatan yang akan dilaksanakan, menyampaikan aturan-aturan atau asas-asas dalam kegiatan yang akan dilaksanakan (kontrak kegiatan), seperti jika akan bertanya,mengangkat tangan terlebih dahulu. Jika pelayanan diberikan kepada kelompok yang baru terbentuk,maka konselor juga harus membantu para anggotanya untuk saling mengenal satu dengan lainnya termasuk dengan pemimpin kelompok/ konselor
- Tahap peralihan atau transisi, peralihan dari pembukaan ke kegiatan inti. Kegiatan konselor antara lain: menjelaskan aktivitas yang akan dilaksanakan pada kegiatan inti, memelihara suasana kelompok agar tetap semangat, kompak dan fokus pada tujuan. Tahap kegiatan inti, merupakan pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dengan cara memberikan informasi atau penjelasan secara lisan. Konselor perlu memberi contoh-contoh untuk memperjelas informasi yang disampaikan, dapat pula dilengkapi dengan media yang mendukung. Konseli dilibatkan dalam proses ini, misal dengan tanya jawab, pemberian contoh maupun aktivitas lain sebagai selingan untuk mengurangi kebosanan
- Tahap penutup, merupakan bagian akhir dari kegiatan pelaksanaan. Konselor menyampaikan jika kegiatan akan berakhir, menyimpulkan hasil kegiatan baik pada hasil proses maupun hasil akhir, membahas kegaiatan yang akan dating, mengemukakan kesan dan harapan.
3. Evaluasi
Konselor melakukan evaluasi terhadap layanan yang telah dilaksanakan, apakah tujuan yang telah dirumuskan di RPLBK dapat tercapai. Di samping evaluasi hasil juga dilaksanakan evaluasi proses yang dapat digunakan sebagai pijakan dalam mengembangkan program berikutnya.
Kelebihan dan kelemahan Teknik Ekspositori (Ceramah)
Sebagai suatu teknik, ekspositori secara lisan memiliki kelebihan maupun kelemahan. Kelemahan dan kelebihan ini perlu dikenali sehingga bisa mengambil keputusan secara tepat pada waktu menentukan penggunaan teknik serta merencanakan upaya dalam mereduksi kelemahan teknik ini.Kelebihan ekspositori lisan
- Lebih efisien dibanding dengan teknik lain baik ditinjau dari sisi waktu, fasilitas maupun biaya
- Dalam waktu bersamaan dapat melayani sejumlah besar konseli
- Mudah dilaksanakan dibanding dengan teknik lain.
- Sering dilakukan secara monolog, alur komunikasi lebih pada satu arah, sehingga membosankan dan tidak menarik
- Konseli hanya mendengarkan saja sehingga kurang aktif yang dapat berdampak pada rendahnya penguasaan materi yang disampaikan
- Menuntut konselor memiliki keterampilan yang lebih dalam berkomunikasi agar dapat menarik, seperti keterampilan dalam mengatur intonasi, ritme atau irama suara, cara pengucapan suara agar jelas, keras lemahnya volume suara dan sebagainya.
- Pertimbangkan apakah teknik ceramah merupakan cara yang paling tepat untuk memenuhi standar layanan dibanding dengan teknik yang lain
- Persiapkan secara matang informasi yang akan disampaikan. Konselor harus benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan
- Siapkan bahan yang dapat dibaca sendiri di luar jam tatap muka
- Usahakan berbagai variasi penyampaian untuk menghindari kejenuhan, baik variasi dalam olah vocal (intonasi, irama, volume suara) variasi contoh, variasi mimik pantomimik agar lebih menarik maupun variasi yang lain
- Gunakan berbagai media yang dapat memperjelas pengertian pendengar terhadap bahan yang disampaikan
- Agar lebih menarik, teknik ceramah dapat divariasi dengan teknik yang lain, misalnya game atau permainan, untuk menghindari kejenuhan atau kebosanan.
B. Ekspositori Tertulis
Ekspositori tertulis dapat diartikan sebagai cara yang digunakan dalam memberikan pelayanan bimbingan, dengan menyampaikan informasi secara tertulis. Cara komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan pesan bimbingan dilaksanakan dalam bentuk tulisan. Pembimbing atau konselor menyiapkan materi bimbingan dalam bentuk tertulis dan bahan tersebut dapat dipelajari atau dibaca secara mandiri oleh para konseli.Materi ekspositori tertulis dapat disajikan dengan menggunakan berbagai macam media.Media tersebut antara lain yaitu papan bimbingan, booklet, leaflet, modul blog atau web.
Ekspositori secara tertulis lebih tepat digunakan untuk menyampaikan materi- materi yang sifatnya informatif, hal-hal yang perlu diketahui oleh konseli.Tujuan yang dapat dicapai lebih pada aspek kognitif, agar konseli mengetahui dan memahami dan selanjutnya dapat mempengaruhi sikap dan perilaku mereka.
Kelebihan dan Kelemahan Teknik Ekspositori Tertulis
Kelebihan teknik ekspositori secara tertulis antara lain:- Bahan atau materi yang disajikan dapat dibaca ulang sehingga jika ada hal-hal yang kurang jelas, dapat dibaca kembali
- Materi dapat disampaikan di luar jam tatap muka di dalam kelas, sehingga teknik ini merupakan alternative bagi sekolah yang tidak memiliki jam tatap muka di kelas.
- Pada umumnya minat baca siswa masih rendah, sehingga ada kemungkinan tidak dibaca oleh konseli
- Membutuhkan keterampilan khusus para pembimbing/ konselor dalam menyiapkan informasi secara tertulis, sementara kebiasaan menulispun masih rendah.
- Topik tulisan, dipilih sesuai dengan kebutuhan konseli pada saat itu
- Menggunakan gaya bahasa yang sederhana, jelas, lugas komunikatif bagi konseli
- Agar lebih menarik dapat ditambah dengan ilustrasi gambar yang sesuai dengan topik yang sedang diangkat
- Perhatikan tata letak atau layout sehingga penampilannya bisa menarik perhatian konseli
- Letakkan media tersebut di tempat yang strategis, mudah dijangkau oleh konseli.
Post a Comment for "Teknik Ekspositori Dalam Bimbingan Kelompok"