Pengertian Daftar Cek (Checklist) Dalam Bimbingan dan Konseling

Daftar Cek adalah alat rekam observasi memuat sebuah daftar pernyataan tentang aspek-aspek yang mungkin terdapat dalam sebuah situasi, tingkah laku, dan kegiatan (individu/ kelompok). Gejala-gejala perilaku individu/ konseli dapat diobservasi dengan instrumen/ pedoman daftar cek adalah: kebiasaan belajar matematika di kelas/ di rumah, kebiasaan belajar pada jam kosong dan saat guru tidak ada di kelas, kebiasaan dan keterampilan bekerja, aktivitas diskusi kelompok/ kelas, keterampilan komunikasi dengan teman sebaya pada jam istirahat, aktivitas ekstrakurikuler di sekolah (seperti Pramuka, KIR, PMR, Basket, Volly, dsb.), dan lain-lain topik yang relevan dengan kegiatan akadmik dan non akademik di sekolah.
Manfaat Daftar Cek
Berbagai manfaat Daftar Cek untuk kepentingan pemahaman diri konseli di antaranya adalah (a) mencatat kemunculan sejumlah tingkah laku secara sistematis, (b) mencatat kemunculan sejumlah tingkah laku dalam waktu singkat, (c) mencatat kemunculan perilaku di dalam dan/ atau di luar sekolah, serta (d) mencatat kemunculan perilaku individu dan kelompok sekaligus.Prosedur Pengadministrasian Daftar Cek
Selama mengadministrasikan pedoman Daftar Cek, maka ada tiga (3) tahap yang lazim di tempuh, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis hasil. Tahap persiapan mencakup langkah-langkah berikut: (a) penetapan topik, (b) penentuan variabel, (c) penentuan indikator, (d) penentuan prediktor, dan (e) penyusunan pernyataan/ item.Tahap pelaksananaan meliputi langkah-langkah berikut:
- Penyiapan pedoman/ format D
- Penentuan posisi observasi yaitu observer mengambil posisi yang tepat agar mudah mengamati perilaku observee dan tidak menimbulkan perhatian observee
- Pelaksanaan pengamatan yaitu mencatat dan menandai perilaku observee yang muncul pada format DC
- Pencatatan terhadap perilaku observee (siswa/konseli yang diobservasi)
- Tahap analisis data mencakup langkah-langkah berikut: (a) skoring, (b) analisis dan interpretasi, dan (c) kesimpulan.
Prosedur Pengadministrasian Daftar Cek sebagaimana di sebutkan berikut. Tahap Persiapan, meliputi langkah-langkah berikut:
- Penentuan topik, dimulai dari menentukan topik yang relevan, misalnya Kebiasaan belajar siswa pada saat jam kosong
- Penentuan variabel. Variabel pertama adalah situasi jam kosong dan pada saat guru tidak ada di kelas. Variabel kedua adalah kebiasaan belajar siswa di kelas
- Penentuan indikator dengan dua kategori yaitu kategori "Ya" sebagai petunjuk kemunculan sub-sub variabel atau pernyataan. Selanjutnya kategori "Tidak" merupakan ketidakmunculan sub-sub variabel yang mungkin atau diperkirakan terjadi pada kebiasaan perilaku subyek/ observee. Biasanya petunjuk "Tidak" dapat saja tidak disertakan dalam pedoman Daftar Cek
- Penentuan prediktor yaitu menetapkan kreterium terhadap frekuensi kemunculan perilaku. Kreterium ini dibuat berdasarkan kajian teori tentang kebiasaan belajar sebagaimana tertera pada topik. Prediktor ini sekaligus digunakan sebagai acuan untuk interpretasi data
- Penyusunan pernyataan/ item dengan merumuskan pernyataan/ item sub-sub variabel sebagai ejawantahan aspek perilaku yang diobservasi, khususnya kebiasaan belajar siswa di kelas pada situasi jam kosong atau saat guru tidak ada di kelas. Berikut contoh pedoman/ format Daftar Cek tentang kebiasaan belajar Ifas di kelas pada saat jam kosong atau guru tidak ada di kela.
Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini terlebih dahulu observer menyiapkan pedoman Daftar Cek, selanjutnya observer menempati posisi "dekat" dengan observee kemudian mencatat perilaku observee, pada saat pelaksanaan ini diusahakan agar observee tidak ‘menyadari’ jika dirinya sedang diobservasi.Tahap Analisis Hasil
Ada lima (5) langkah lazim digunakan pada tahap analisis hasil. Langkah pertama, pengandaian terhadap penggunaan pedoman DC untuk mencatat perilaku subyek (Ifas) pada situasi yang sama (jam kosong dan saat guru tidak ada di kelas) selama sepuluh kesempatan. Menghitung jumlah frekuensi observasi (k) diperoleh sejumlah 10 lembar. Langkah kedua, menentukan N dengan cara mengalikan jumlah item pernyataan (n = 9) dengan k (sebanyak 10), jadi N = n X k, sehingga hasil perkalian tersebut diketahui N = 9X10= 90.Langkah ketiga adalah menjumlahkan seluruh frekuensi kemunculan perilaku kebiasaan belajar Ifas selama 10 kali, maka diketahui (f) sebanyak 60. Langkah keempat adalah menghitung persentase (%) dengan rumus p = f/N X 100%, maka p = 60/90 X 100%, maka hasilnya sebesar 66.67%. Langkah kelima adalah mengkonversikan hasil persentase dengan tabel konversi yang dibuat sebelumnya (Cf. tabel konversi), sehingga hasil interpretasi data dapat disimpulkan.
Berdasarkan hasil konversi dapat dibaca bahwa frekuensi kemunculan kebiasaan belajar Ifas pada jam kosong dan saat guru tidak ada di kelas sebesar 66.67% menghasilkan kesimpulan bahwa Ifas tergolong siswa yang rajin belajar pada jam kosong dan saat guru tidak ada di kelas berdasarkan pencatatan/ hasil observasi dengan menggunakan pedoman Daftar Cek.
Download Modul Daftar Cek (Checklist)
Post a Comment for "Pengertian Daftar Cek (Checklist) Dalam Bimbingan dan Konseling"